Monday 18 April 2022

Pusat Rehabilitasi Orangutan TNTP Jadi Daya Tarik

 

Jakarta -- Pusat rehabilitasi Orangutan pertama di Indonesia ada di Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), tepatnya di Camp Leakey, Camp yang didirikan sejak tahun 1971 oleh Birute M.F. Galdikas seorang peneliti dari University of California, Los Angeles (UCLA) yang mengadakan penelitian tentang Orang Utan dengan dukungan dari KLHK (d/h. Departemen Kehutanan). Saat ini camp tersebut juga berfungsi sebagai obyek wisata yang menyajikan pengalaman dan pengetahuan lengkap tentang spesies Orang Utan (Pongo pygmaeus) khususnya yang hidup di TNTP.

Keberadaan Camp Leakey di dalam TNTP sejatinya sangat mendukung fungsi konservasi yang diamanatkan kepada KLHK, khususnya dalam konteks dukungan penelitian. Hasil-hasil penelitian dari Camp Leakey telah menghasilkan puluhan ilmuwan dan mahasiswa baik mahasiswa sarjana, pascasarjana maupun doktoral dari Indonesia maupun dari Amerika. 

Baca Juga: Taman Nasional Tanjung Puting Terus Berbenah

Berbagai hasil penelitian tersebut sebagian dapat dilihat di pusat informasi yang ada Camp Leakey. Pusat informasi tersebut akan membantu wisatawan untuk lebih mengetahui tentang Orang Utan, seperti tentang ciri morfologi Orang Utan berdasarkan usianya, bentuk kerangka Orang Utan, bentuk sarang, jenis-jenis makanan, serta silsilah Orang Utan yang pernah dilepasliarkan di Camp Leakey.

Secara keseluruhan, TNTP merupakan taman nasional yang wilayahnya 63,21% merupakan ekosistem gambut bahkan masuk sebagai salah satu Ramsar Site di Indonesia (lokasi perwujudan atas perjanjian internasional yang diikuti Indonesia untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan). Karena ekosistem gambut tersebut, maka jalur transportasi yang paling utama adalah melalui sungai dengan menggunakan kapal klotok. Penggunaan klotok ditunjang dengan keindahan hutan rawa gambut yang terjaga disertai keberadaan Orang Utan yang merupakan spesies langka dan dilindungi sepertinya merupakan perpaduan yang menjadikan keunggulan TNTP untuk menarik wisatawan, terutama wisatawan mancanegara.



"Wisatawan saat ini sangat menyukai kealamian, di TNTP wisatawan bisa dapatkan itu, kita terus berusaha menjaga kealamian ini meskipun disekitar TNTP secara tata ruang bukan kawasan lindung melainkan kawasan budidaya yang cenderung dimanfaatkan dengan cara membuka hutan," ujar Helmi, Kepala Balai TNTP saat mendampingi rombongan Kunjungan Jurnalistik dan Kunjungan Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) dari Biro Hubungan Masyarakat KLHK mengunjungi TNTP, Rabu (26/6/2019).

Helmi pun menyadari jika keberadaan TNTP harus mendapatkan dukungan yang penuh dari semua pihak. TNTP tidak dapat menjaga kelestarian alamnya sendiri. Dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua stakeholder terutama di Kabupaten Kotawaringin Barat agar pengelolaan TNTP yang berkelanjutan yang selaras dengan upaya menjaga kelestarian alam dapat terwujud. "Kalau hanya balai yang menjaga tidak akan bisa, seluruh stakeholder harus terlibat dan memiliki satu visi yang sama," imbuh Helmi.

Baca Juga: Orangutan Berhasil Dievakuasi dari Kebun Warga

Helmi mencontohkan jika kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2014-2015 yang membakar sekitar 60.000 ha kawasan TNTP menjadi ancaman yang sangat serius jika terulang. Rusaknya hutan alam gambut ditambah dengan matinya puluhan ekor Orang Utan sangat berdampak pada wisata alam di TNTP. Oleh karenanya seluruh stakeholder harus bisa bekerjasama dalam mengelola dan menjaga TNTP kedepan.

Selain itu, disamping melakukan perlindungan, Balai TNTP bersama stakeholeder terkait juga terus mengembangkan macam-macam kegiatan wisata di TNTP. Saat ini dikenal jenis wisata di TNTP, yaitu susur sungai dengan klotok, jalur trekking, menanam pohon, melihat demplot anggrek, demplot tanaman obat, camping ground, pantai pasir putih, penangkaran penyu, pelepasan tukik, susur mangrove, serta pemberian makan Orang Utan oleh petugas.

Pusat Rehabilitasi Orangutan TNTP Jadi Daya Tarik

  Jakarta -- Pusat rehabilitasi Orangutan pertama di Indonesia ada di Balai Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), tepatnya di Camp Leakey, C...